Lagi, wartawan gelar demo
Akrom Hazami - Koran Sindo
Rabu, 17 Oktober 2012 − 14:03 WIB
Wartawan menggelar aksi di Satradar 214 AU di Tegal. (Foto: Akrom Hazami)
Aksi ini merespon kekerasan TNI kepada wartawan saat meliput pesawat jatuh di Riau. Sehingga mengakibatkan wartawan terluka dan alat kerjanya pun terampas.
Koordinator Aksi Kuncoro W mengatakan, aksi yang dilakukan wartawan di pantura merupakan bentuk pengecaman kekerasan oknum TNI.
"Kami mengutuk segala bentuk premanisme. Termasuk premanisme kepada wartawan," katanya di Satradar 214 Tegal, Rabu (17/10/2012).
Sebab, kekerasan itu sama saja dengan tindakan premanisme. Padahal pekerjaan peliputan wartawan bukanlah pekerjaan yang tidak berdasar pada aturan berlaku melainkan dengan aturan pada Undang-undang Pers.
Oleh karena itu, wartawan berharap agar tindakan kekerasan tidak lagi terjadi. "Wartawan tahu kode etik. Jadi kalau memang tidak boleh meliput. Kami pun tidak meliputnya," seru rekan wartawan lain W Hudiyanto.
Aksi wartawan mendapat penjagaan ketat dari personel polisi dan TNI. Hingga akhirnya mereka mengizinkan wartawan untuk beraudiensi dengan petinggi Satradar 214.
Komandan Satradar 214 Mayor Lek Indra Aris P mengaku siap menyampaikan aspirasi wartawan kepada petinggi pusat AU. "Kami berharap komunikasi kita tidak terputus. Kami akan sampaikan aspirasi kalian. Kami yakin akan ditanggapi." tutupnya.
(mhd)
Previous article
Next article
Belum ada Komentar
Posting Komentar