BERITA
FOSIL LASKAS ANSOR LAMPUNG REUNI SOSONG MUKTAMAR NU KE 34
Penulis Blog Poto bersama Ketua MUI Lampung Dr KH Khairudin Tahmid dan Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Lampung Drs. H Juanda Naim MH
Tanggamus, NU Online
Suasana nampak riuh penuh dengan canda tawa di aula objek wisata Pantai Muara Indah Kota Agung, Tanggamus, Lampung, Ahad (2/8)/2020. Rasa kangen setelah sekian lama terpisahkan oleh jarak dan waktu membuat mereka semangat saling berbagi kisah. Mereka adalah para senior pengurus Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provinsi Lampung yang tergabung dalam Forum Silaturahmi (Fosil) Laskar Ansor Lampung.
“Kenapa dinamakan Fosil? Ya di samping memang karena singkatan dari Forum Silaturahmi, Fosil ini kan juga barang lama. Kita memang barang lama yang saat ini tidak lagi masuk struktural kepengurusan GP Ansor,” kata koordinator acara, Maskut Candranegara disambut senyum yang hadir. Fosil ini menurut Maskut dibentuk untuk lebih mempererat hubungan batin antar mantan pengurus Ansor di Lampung.
Fosil ini diharapkan menjadi wahana untuk para ‘alumni’ melepas rindu sekaligus membangun komunikasi untuk memberikan sumbangsih positif kepada masyarakat walaupun tidak lagi masuk dalam struktur kepengurusan lagi.
“Sebenarnya beberapa alumni pengurus sudah pernah bertemu tapi pada acara lain. Alhamdulillah kali ini bisa bertemu pada momen yang menyatukan kita kembali dalam gelombang dan frekwensi yang sama,” tambah pria yang pernah menjadi Sekretaris Pimpinan Wilayah GP Ansor Provinsi Lampung ini.
“Sebenarnya beberapa alumni pengurus sudah pernah bertemu tapi pada acara lain. Alhamdulillah kali ini bisa bertemu pada momen yang menyatukan kita kembali dalam gelombang dan frekwensi yang sama,” tambah pria yang pernah menjadi Sekretaris Pimpinan Wilayah GP Ansor Provinsi Lampung ini.
Sementara senior Ansor Lampung KH Khairuddin Tahmid yang saat ini menjadi Ketua Umum MUI Provinsi Lampung berharap, para alumni pengurus GP Ansor mampu berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat sesuai kapasitasnya. Ia menilai sebagian alumni sudah menempati posisi-posisi strategis dan mampu menjadi pengambil kebijakan di daerahnya masing-masing.
“Saya usul dua hal pada kesempatan penting ini. Pertama para alumni harus terus berperan aktif membesarkan NU di antaranya dengan menyukseskan gelaran Muktamar ke-34 NU yang akan dilaksanakan di Provinsi Lampung. Kedua bentuk tim yang bertugas membukukan perjalanan sejarah Ansor di Lampung,” usul pria yang pernah menjadi Ketua PWNU Lampung ini secara konkret.
“Saya usul dua hal pada kesempatan penting ini. Pertama para alumni harus terus berperan aktif membesarkan NU di antaranya dengan menyukseskan gelaran Muktamar ke-34 NU yang akan dilaksanakan di Provinsi Lampung. Kedua bentuk tim yang bertugas membukukan perjalanan sejarah Ansor di Lampung,” usul pria yang pernah menjadi Ketua PWNU Lampung ini secara konkret.
Menurutnya, kedua hal itu penting karena mengingat sejarah, bahwa ke-NU-an di Lampung sudah menjadi tolok ukur NU di luar Jawa. Lampung lanjutnya, sudah menjadi bagian dari sejarah penting perjalanan NU dengan dipercaya menyelenggarakan momen besar NU, banom dan lembaganya.
“Kongres Ansor tahun 1984, Konbes dan Munas Alim Ulama NU tahun 1992, Kongres Muslimat tahun 2010, Konbes IPNU/IPPNU, dan yang terbaru Lampung dipercaya menjadi tuan rumah Muktamar Ke-34 tahun 2021,” katanya.
Fosil dalam penulisan sejarah perjalanan Ansor di Lampung sebagai Ketua tim Safari Daud didampingi dua anggota Muhammad Faizin dan Maskut Candranegara.
Sementara beberapa alumni yang hadir dan menyampaikan kisah saat berkiprah di Ansor di antaranya H Juanda Naim (Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Lampung), H AM Syafi’I (Wakil Bupati Tanggamus), dan H Syamsul Hadi (Ketua PCNU Kabupaten Tanggamus). Beberapa mantan ketua PC Ansor di Lampung juga nampak hadir dan memberikan kesan serta pesannya.
Setelah acara tersebut, para alumni ini melakukan ziarah ke makam para senior NU dan Ansor Lampung yang tidak jauh dari tempat tersebut. Makam yang dikunjungi merupakan komplek makam Almarhum keluarga H Romas Jayasaputra yang pernah menjadi pengurus PBNU dan keluarga lainnya seperti Syafrin Romas dan Muhammad Ismet Romas. (nu online)
Previous article
Next article
Belum ada Komentar
Posting Komentar