TOA... Nasibmu Kini

Oleh : Ida Umami - Guru Besar IAIN Metro

Volume azan melaluimu kini jadi perdebatan
Saling berargumen sesuai yang dirasakan
Saling mencari alasan dan pembenaran
Bahkan dibumbui dengan makian dan hujatan

Pembelaan dan saling menjatuhkan
Sesuai dengan rasa dan kepentingan
Mencari pembenaran karena keuntungan
Suara hati nurani dipertaruhkan

Anggap saja semua pendapat menjadi benar
Tinggal  sudutmu memandang penuh kesadaran
Karena sebenarnya perbedaan tak perlu dipertentangkan
Tinggal cara penerimaan  penuh ketulusan

Tundukkan hati dan tanyalah diri dengan kebersihan nurani
Maka jawabannya pasti keluar dari lubuk hati
Tak perlu  lagi alasan yang dicari-cari
Hanya untuk kepentingan sesaat jati diri

Keras azanmu tetap kusukuri
Pekakkan hati yang sering gontai
Bagunkan diri keharibaan illahi
Taubat dari angkara yang keji

Lembut panggilan azanmu bikin lunglai
Tegun tafakur hilangkan kesombongan diri
Merasa paling benar jadi perilaku sehari-hari
Tak sadar banyak orang mata hati terdholimi

Bunyi azan tetap kan ku nanti
Tuk bangunkan diri yang sering lalai
Melakukan kesalahan tanpa di sadari
Azab kan datang tinggal menanti

Yaaa Robbiiii
Jadikanlah nur dalam pendengaran ini
Selalu menunggu azan penghambaan suci
Mendengar azan dan iqomah sampai mati
Bimbinglah hatiku selalu menujumu Robbiii......
Previous article
Next article

Belum ada Komentar

Posting Komentar

Ads Atas Artikel

Ads Tengah Artikel 1

Ads Tengah Artikel 2

Ads Bawah Artikel