Opini
Cara Menghitung Hari Slametan Orang Meninggal
Oleh : Triehadi Qory Ahnaf - Facebook
Sudah turun temurun sebagian rakyat Indonesia di warisi tradisi slametan dikala ada keluarga yang telah meninggal dunia. Tradisi tersebut hingga hari ini masih berlangsung, namun bagaimana cara menghitungnya ?
1. Geblag
Geblag adalah acara selamatan yang dilakukan setelah prosesi pemakaman. Geblag juga kerap disebut dengan istilah Ngesur/Nyaur Tanah. Cara menentukannya dengan rumus jisarji dan harus dilaksanakan saat itu juga.
2. Nelung Dina
Nelung dina adalah selamatan setelah tiga hari kematian. Cara menghitung hari dan pasarannya menggunakan rumus lusarlu, yaitu hari ketiga dan pasaran ketiga. Tujuannya untuk menyempurnakan nafsu dalam jasad manusia yang berasal dari bumi, api, air, dan angin.
3. Mitung Dina
Mitung dina adalah selamatan setelah tujuh hari kematian. Cara menghitung hari dan pasarannya menggunakan rumus tusaro, yaitu hari ketujuh dan pasaran kedua. Tujuannya untuk menyempurnakan kulit dan rambutnya.
4. Matangpuluh Dina
Matangpuluh dina adalah selamatan setelah 40 hari kematian. Cara menghitung hari dan pasarannya menggunakan rumus masarma, yaitu hari kelima dan pasaran kelima. Tujuannya untuk menyempurnakan anggota tubuh yang merupakan titipan dari kedua orang tua seperti darah, daging, sumsum, tulang, dan otot.
5. Nyatus Dina
Nyatus dina adalah selamatan setelah 100 hari kematian. Cara menghitung hari dan pasarannya menggunakan rumus perhitungan rosarma, yaitu hari kedua dan pasaran kelima. Tujuannya untuk menyempurnakan badan atau jasadnya.
6. Medhak Sepisan
Medhak sepisan adalah selamatan setelah satu tahun kematian. Cara menghitung hari dan pasarannya menggunakan rumus patsarpat, yaitu hari keempat dan pasaran keempat. Tujuannya adalah peringatan telah sempurnanya kulit daging dan semua isi perut.
7. Medhak Pindho
Mendhak pindho adalah selamatan setelah dua hari kematian. Cara menghitung hari dan pasarannya menggunakan rumus rosarpat, yaitu hari kesatu dan pasaran ketiga. Tujuannya adalah peringatan telah sempurnanya semua anggota badan selain tulang.
8. Nyewu
Nyewu adalah selamatan setelah seribu hari kematian. Cara menghitung hari dan pasarannya menggunakan rumus nemsarma, yaitu hari keenam dan pasaran kelima.
Tujuannya adalah selamatan kesempurnaan jasad manusia, termasuk bau dan rasanya. Sehingga, jasad tersebut dinyatakan telah menyatu dengan tanah yang merupakan asal muasal manusia hidup.
Cara menghitung selamatan orang meninggal
Menghitung 3 harinya
Contoh: misal matinya Sabtu Pahing di hitung 1-2 jadi Minggu Pon malem Senin itu tahlilnya
2. Menghitung 7 harinya
Contoh : misal matinya hari Sabtu Pahing, di hitung 6 hari berarti Kamis Pahing malam Jum,at pas 7 harinya.
3. Menghitung 40 harinya
Contoh: di hitung 1 bulan penuh di tambah 3 hari, misal matinya hari Sabtu Pahing dihitung sampai Sabtu Pahing lagi trus di tambah 3 hari yaitu Minggu, Senin, Selasa Kliwon malam Rabu itu pas 40 harinya.
4. Menghitung 100 harinya
Contoh: di hitung dari bulan matinya sampai 3 bulan di tambah 10 hari lebih tepatnya 4 bulan di hitung mulai hari 1 di bulan ke 4 sampai 10 hari dan di cocokkan dengan hari dan pasaran.
Misal matinya hari Sabtu Pahing dihitung Sabtu - Minggu pasaran Pahing, Pon, Wage, Kliwon dan Legi.
5. Menghitung 1 tahunnya
Contoh: misal matinya di bulan Sura dihitung sampai 1 tahun tepat bulan Sura lagi. Lalu di cocokkan dengan hari matinya, misal hari matinya Sabtu Pahing dihitung 4 hari 4 pasaran, ketemu hari Senin Wage malam Selasa Kliwon pas 1 tahun matinya.
6. Menghitung 1000 harinya
Contoh: dihitung 35 bulan dimulai dari bulan matinya, misal matinya di bulan Sura sampai 35 bulan, lalu di cocokkan hari matinya, misal matinya hari Sabtu Pahing dihitung 6 hari 5 pasaran, ketemu hari Rabu Legi malam Kamis pas 1000 harinya.
Tapi kalau matinya di tanggal 1, 2, 3 di bulan Jawa yang memiliki 30 hari hitungannya beda lagi yaitu dihitung 34 bulan, misal matinya bulan Sura tanggal 1, 2, 3, dihitung 34 bulan, lalu di cocokkan dengan hari matinya seperti yang di atas ketemunya
Contoh
Meninggal Sabtu Pahing 5 Februari 2022 M 4 Rajab 1443 H 4 Rejeb 1955
3 hari Senin Wage 7 Februari 2022 M 6 Rajab 1443 H 6 Rejeb 1955
7 hari Jumat Pon 11 Februari 2022 M 10 Rajab 1443 H 10 Rejeb 1955
40 hari Rabu Legi 16 Maret 2022 M 13 Syakban 1443 H 13 Ruwah 1955
100 hari Minggu Legi 15 Mei 2022 M 14 Syawal 1443 H 14 Sawal 1955
Pendhak I * Selasa Kliwon 24 Januari 2023 M 2 Rajab 1444 H 2 Rejeb 1956
Pendhak II ** Sabtu Wage 13 Januari 2024 M 1 Rajab 1445 H 1 Rejeb 1957
1.000 hari Kamis Legi 31 Oktober 2024 M 28 Rabiul akhir 1446 H 28 Bakda Mulud 1958
Previous article
Next article
Belum ada Komentar
Posting Komentar