Opini
Menyambut Tamu, Bulan Istimewa
Oleh Ibu Sunarka
Dalam hitungan jari, sebentar lagi kita kedatangan tamu. Bagi saudaraku muslim/muslimah, tamu istimewa itu puasa bulan Romadlon.
Dari 12 bulan Hijriyah, hanya ada 1 bulan, atau hanya seperduabelas bulan istimewa. Hanya 30 hari dari rerata 360 hari dalam setahun kita dicas kembali. Para ustadz sudah sering mengulas keistimewaannya. Diantaranya sarana untuk menghapus dosa. Menjadi manusia teladan. Berbudi pekerti luhur.
Sesungguhnya kita di planet dunia ini juga tamu. Di punggung bumi ini kita tinggal hanya sebentar. Jika masih ada, paling lama usia manusia 100 tahun. Rumah manusia sesungguhnya di akhirat. Di akhirat ada rumah abadi. Berupa syurga atau neraka. Kakek dan Nenek moyang kita dulu, Nabi Adam dan Hawa tinggal di syurga. Setelah wafat beliau kembali ke syurga.
Mari kita banyak berdoa, semoga kelak bisa kembali kerumah kakek nenek moyang manusia itu, syurga.
Selama di dunia ini hanya berisi ujian. Ujian suka atau duka. Aneka macam ujian oleh bangsa jin dan manusia. Ujian kepada badan, mata, telinga, lidah, hati, tangan, kaki, dan lainnya. Ada yang tergoda, digoda, dan menggoda. Di syurga tidak boleh ada kotoran dosa. Maka mereka yang tanpa dosa, bisa langsung masuk syurga.
Barangkali selama setahun yang lalu, berjumpa di media sosial, kita telah banyak perilaku menyimpang.
Barangkali tanpa disadari kita telah menghujat, menghina, merendahkan, melecehkan, menghakimi, menyinggung, iri, dengki, provokasi, tebar kebencian, pendendam, malas, egois, boros, tidak pandai bersyukur, mudah tersinggung, menyia-nyiakan waktu, ingkar janji, tidak amanah, antipati, hilang rasa peduli, kikir, berperangai kasar, tidak punya sopan santun, tidak punya rasa hormat, prasangka buruk, kirim berita palsu, menyanjung yang bukan haknya, mendewakan sesama makhluk, merasa paling benar, paling hebat, paling kuat, paling sempurna.
Dengan adanya tamu ramadhan ini kita belajar lagi mengendalikan diri. Kita berharap semoga dapat anugerah malam istimewa, Lailatul Qadar. Karena satu malam nilainya 1.000 bulan, atau setara 83 tahun 4 bulan. Sehingga insya Allah dengan mendapatkan Lailatul Qadar, kita dapat membersihkan diri setelah meninggalkan planet bumi nanti. Hakikat puasa adalah mengendalikan diri.
Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun. Suka kepada hamba-Mu yang mohon ampun. Maka, ampunilah hamba-Mu. Wafatkan dalam keadaan Husnul khotimah.
Mari kita mulai berwawas diri.
Previous article
Next article
Belum ada Komentar
Posting Komentar