Sastera
“Tekad Juang”
Hazizi Ibnu Khaliq
Ibu, Aku bukan saja anakmu
Aku adalah anak kandung Ibu Pertiwi
Darahku berasal dari kerelaan
Dagingku bersumber dari kemurahan
Tulangku terbentuk dari kedermawanan
Nafasku tercipta dari keberkatan
Hidupku adalah karunia tanah air
Ibu, izinkan aku mati di medan juang
Karena hari ini, Ibu Pertiwi memintaku
untuk berkorban
Kan Ku persembahkan jiwa dan raga
Ku pertaruhkan kasih dan cinta
Ku tanggalkan kenyamanan dan kemewahan
Dan Ku tinggalkan rencana dan keinginan
Demi bangsa dan tanah air
Ibu, tentu saja Aku rela dan Ku yakin Kau
pun demikian
Akan Ku penuhi panggilan mulia itu
Untuk melawan penindasan
Memerangi kezaliman
Membasmi tirani
Dan menindak angkara murka
Sampai tanah air benar-benar merdeka.
(Bandar
Lampung, 20 September 2022)
Previous article
Next article
Belum ada Komentar
Posting Komentar