Lingkungan Hidup
Potensi Bencana Alam, Masyarakat Perlu Pantau Prakiraan Cuaca sebelum Bepergian
JAKARTA - Cuaca ekstrem tengah melanda sebagian wilayah Indonesia. Cuaca ekstrem akhir tahun ditambah potensi bencana alam seperti hujan badai, gempa bumi, banjir, erupsi, tanah longsor menimbulkan kekhawatiran masyarakat beraktivitas di luar ruangan.
Menangapi hal itu, Wakil Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU), Maskut Candranegara meminta masyarakat untuk siaga dan mendapatkan info prakiraan cuaca terkini sebelum memutuskan untuk bepergian ke luar rumah.
"LPBI PBNU mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan waspada dengan terus selalu memperbaharui informasi melalui media resmi milik pemerintah seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), media TV, radio, maupun online," kata Maskut kepada NU Online pada Kamis (29/12/2022).
'Sedia payung sebelum hujan' dinilainya sebagai pepatah yang sangat cocok untuk menghadapi perubahan cuaca akhir tahun.
"Sedia payung sebelum hujan pepatah yang pas dan sesuai dengan kondisi saat ini, dimana cuaca buruk di sejumlah daerah di Indonesia akhir-akhir ini," terangnya.
Hal tersebut dinilainya perlu menjadi perhatian bersama mengingat sebagian daerah di Indonesia pada umumnya terjadi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.
"Bahkan di sejumlah tempat terjadi hujan disertai badai," ujar pria kelahiran Purwodadi, 25 Desember 1967 itu.
Menghindari potensi bahaya yang tidak diinginkan, Maskut juga mengimbau masyarakat untuk melakukan tindakan preventif sekecil mungkin, seperti memangkas pohon tepi jalan untuk keamanan bersama.
"Ranting pohon yang sudah lebat sebaiknya dipotong untuk menghindari pohon tumbang diterpa angin," jabar dia.
Sambung dia, membersihkan saluran air dan menerapkan budaya bersih dari sampah sungai juga penting.
"Begitu pula saluran drainase agar sering-sering dibersihkan agar tidak terjadi penyumbatan, serta yang tidak kalah pentingnya jangan membuang sampah di sembarang tempat termasuk membuang sampah di sungai," bebernya.
Maskut juga meminta masyarakat untuk bijak berlibur di tengah cuaca ekstrem yang bertepatan dengan musim libur Natal dan Tahun Baru 2023 (Nataru) ini.
"Bila tidak ada urusan yang sangat penting sebaiknya di rumah saja, kecuali sangat mendesak. Sebaiknya jangan melakukan aktivitas di luar rumah," ujar dia.
Dikutip dari NU Online
Previous article
Next article
Belum ada Komentar
Posting Komentar