Sosial Agama
Istidraj, Dalil dan Cirinya, Merupakan Nikmat Berbalut Murka Allah SWT
Umat muslim harus memahami istidraj adalah istilah untuk menggambarkan kenikmatan yang berbalut dengan murka Allah SWT. Dalam konsep sederhana, arti istilah istidraj adalah ujian berupa kenikmatan.
Dalam buku berjudul Kitab Petunjuk Tobat oleh Yusuf Qardhawi, mengutip dari Said bin Abdullah menjelaskan istidraj adalah ketika Allah SWT melimpahkan kenikmatan kepada mereka yang durhaka kepada-Nya dan membuat mereka lupa bersyukur kepada-Nya.
Kemudian, secara tiba-tiba kesenangan atau kenikmatan itu dicabut oleh Allah SWT dan tidak diberikan waktu untuk bertobat. Contoh paling mudah dipahami yang bisa menggambarkan istilah istidraj adalah mereka yang tidak pernah beribadah tetapi selalu dicukupkan rezeki dan bebas dari sakit.
Berikut diulas lebih mendalam tentang istidraj, pengertian istidraj, ciri-ciri istidraj, dan dalil istidraj.
Memahami istidraj adalah ujian berupa kenikmatan. Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan istidraj adalah hal atau keadaan luar biasa yang diberikan Allah SWT kepada orang kafir sebagai ujian sehingga mereka takabur dan lupa diri kepada Tuhan, seperti Firaun dan Karun.
Dalam Islam, istilah istidraj adalah diberikan kepada umat yang melalaikan ibadah dan tidak pernah mengingat Allah SWT. Istidraj adalah ujian atau cobaan berupa kenikmatan bagi mereka yang lalai. Maka, istidraj bagi mereka menjadikan hatinya sekeras batu.
Arti istidraj adalah kenikmatan yang diberikan dengan murka Allah SWT.
Arti istidraj ini berasal dari kata daraja dalam bahasa Arab yang artinya naik ke tingkatan selanjutnya, bertahap. Sementara, istidraj adalah hukuman yang diberi sedikit demi sedikit.
Dalam buku berjudul Muhasabah Terhadap Berbagai Kemungkinan Dosa Dalam Menjalankan Jabatan Sehari-Hari oleh Daeng Naja, Umar bin Khattab menyebut ciri-ciri seseorang yang mendapat istidraj adalah mereka dengan sebutan mustadraj. Mereka diberikan nikmat tetapi diarahkan menuju kebinasaan.
Gambaran mendalam dari istilah istidraj adalah ditegaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad berikut ini:
“Bila kamu melihat Allah SWT memberi hamba dari (perkara) dunia yang diinginkannya, padahal dia terus berada dalam kemaksiatan kepada-Nya, maka ketahuilah bahwa hal itu adalah istidraj yaitu jebakan berupa nikmat yang disegerakan dari Allah SWT.”
Nikmat dalam konsep istidraj adalah bukan kenikmatan rahmat, melainkan hukuman. Dalam jurnal penelitian berjudul Istidraj dalam Alquran Perspektif Imam Al-Qurthubi oleh Diana Fitri Febriani, istidraj adalah nikmat yang diberikan Allah SWT kepada orang-orang yang membangkang kepada Allah SWT.
Memahami istidraj lebih mendalam ini penting untuk mengingatkan seorang hamba bahwa kenikmatan tanpa rida Allah SWT, hanya akan membawa pada kebinasaan yang buruk saja.
Begini ciri-ciri istidraj dari berbagai sumber:
1. Ciri-ciri istidraj adalah merasakan rezeki di dunia lancar meskipun tidak pernah mengingat Allah SWT.
2. Ciri-ciri istidraj adalah merasa begitu tenang meskipun tidak pernah menjalankan ibadah dan sering melakukan kemaksiatan.
3. Ciri-ciri istidraj adalah sangat jarang dilimpahkan perasaan sakit meskipun sering melakukan perbuatan maksiat.
4. Ciri-ciri istidraj adalah merasa segala kenikmatan yang didapatkan di dunia semata karena usahanya sendiri tanpa campur tangan Allah SWT.
5. Ciri-ciri istidraj adalah jarang ditimpa musibah meskipun tidak pernah mengingat Allah SWT.
Dalil Tentang Istidraj dalam Al-Qur’an
Allah SWT menggambarkan perbuatan istidraj adalah dengan jelas dalam Al-Qur’an. Ini dalil tentang istidraj dalam Al-Qur’an tersebut:
1. Dalil Tentang Istidraj dalam Al-Qur’an Surat Al-A'raf Ayat 182
"Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, nanti Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur (ke arah kebinasaan), dengan cara yang tidak mereka ketahui."
2. Dalil Tentang Istidraj dalam Al-Qur’an Surat Al An'am Ayat 44
"Maka ketika mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami pun membukakan semua pintu (kesenangan) bagi mereka. Sehingga ketika mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka secara tiba-tiba, maka ketika itu mereka terdiam putus asa."
3. Dalil Tentang Istidraj dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran Ayat 178
"Dan jangan sekali-kali orang-orang kafir itu mengira bahwa tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka lebih baik baginya. Sesungguhnya tenggang waktu yang Kami berikan kepada mereka hanyalah agar dosa semakin bertambah, dan mereka akan mendapat azab yang menghinakan."
4. Dalil Tentang Istidraj dalam Al-Qur’an Surat Al An'am Ayat 44
"Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka, sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa."
5. Surat An Naml Dalil Tentang Istidraj dalam Al-Qur’an Ayat 4
"Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada negeri akhirat, Kami jadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka, maka mereka bergelimang (dalam kesesatan)."
6. Dalil Tentang Istidraj dalam Al-Qur’an Surat Al Ankabut Ayat 38
"Dan (juga) kaum 'Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka. Dan syaitan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang berpandangan tajam."
Dikutip dari situs liputan6.com
Previous article
Next article
Belum ada Komentar
Posting Komentar